MBALELO

apakah kamu fikir semua air adalah penurut?.
Sama seperti manusia… air pun ada yang kurang rasa syukurnya. Ketika ia adalah titik air yang berkumpul bersama teman2nya di awan sana, dia melihat dunia begituuu indah. Dia ingin ada di dunia… tidak ingin ada di langit yang nasibnya diombang ambing angin.

Satu titik air ini memprovokasi teman2nya untuk mbalelo.. tidak mau mengikuti siklus yang seharusnya setelah turun menjadi air hujan, masuk menjadi air tanah. “Teman… apa kamu mau hidupmu begitu2 saja sebagai air? Kalau kamu hanya sendiri kamu tak akan dilihat, hidupmu gak di reken… padahal kita butuh privasi.. gak bisa kita bareng2 kelompok terus.. mengalirlah apalah… siapa yang sebarisan sama saya?”, katanya berapi2.. berorasi menyemangati agar dia gak sendiri…

Elah.. dasar air durhaka. Katanya butuh privasi tapi ngajak2. Gak pe de kalo sendirian aja nih yee. Takut hidup merasa sepi sendiri, lalu viral sebagai air jones… hallah…

Tapi, pengeluh itu memang tak sendiri… dengan cepat dia mendapatkan teman2 sebarisan yang kemudian siang malam bersama melantunkan doa… mengetuk pintu langit, meminta agak takdir mereka berubah tidak menjadi air lagi. Gak lupa mereka banyak tersenyum, satu2nya sedekah yang bisa mereka lakukan. Kasat mata, tidak terlihat kalau mereka pengeluh dan kurang bersyukur .

Sang Pemilik Alam memang maha pengasih dan Penyayang, walaupun pada yang kurang bersyukur dan durhaka pada nasibnya. Doa2 mereka dikabulkan. Ketika akhirnya mereka jatuh ke bumi sebagai air hujan, teman2 lainnya masuk ke dalam tanah… oknum air ini tetap di permukaan. Menanti dengan sabar apa takdir baru mereka.

Dan di suatu pagi, mamak kebon melihat daun2 cantik yang berbentuk seperti air, dengan sabar mendengar cerita para air yang bahagia sekali dengan takdir barunya… lalu memberi mereka nama “raindrops”.

Dengan takdir barunya, apakah hilang keluh kesah mereka? Apakah mereka selalu bahagia? Otentu tidaak… karena pengeluh jika tidak berusaha mengubah cara pandang dan menambah kesyukuran, akan selalu punya alasan untuk mengeluh.

Hanya diawal2 mereka bahagia.. merasakan angin yang membelai lembut mereka.. merasakan hujan yang menyegarkan mereka.. tapi mereka gak bisa kemana2, mereka bosan.. mereka iri pada dan ingin mengalir seperti air, ingin berpindah seperti angin….

Mamak kebon berusaha menyadarkan mereka.. membantu mereka berpindah tempat sambil terus berusaha meyakinkan, “takdir apapun yang kau jalani sekarang adalah yang terbaik, yang paling membahagiakan, yang paling menjadi manfaat untuk semesta, yang paling hebat luar biasa gak kira2, selama kamu menjaga kecukupan rasa syukur dalam hatimu, selama kamu jalani hidupmu dengan sabar. Syukur n sabar”.

Perlahan mereka menyadari bahwa mereka sangat beruntung menjadi pohon, sangat beruntung bersama mamak kebon, sangat beruntung ada di pot teracota yg dilukis mamak walaupun asal tapi penuh cinta. Semua yang mereka miliki membuat mereka merasa begitu beruntung…

Rasa syukur itu memenuhi seluruh rongga dada mereka dan membuat mereka terlihat selalu ceria dan bahagia walaupun sedang dalam masalah. Bahagia yang mereka rasakan membuat siapapun yang melihat menjadi merasa lebih sehat dan lebih bahagia.

====selesai====

Note;

  • ini cuma dongeng, kalo ada yg aneh gosalah dihujat2.. saya anaknya baperan.. suka mewek gitu.. baek2lah sama saya, please
    *yang pengen punya raindrops ready di kebon luniq yaa

plantstory

raindrops

dongeng

Tinggalkan komentar